Selasa, 26 November 2013

RESENSI NOVEL SUNSET BERSAMA ROSIE


Penantian panjang cinta masa lalu.

Judul: SUNSET BERSAMA ROSIE
Penulis: Tere Liye (nama aslinya Darwis, entah siapa panjangnya)
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2012
Jumlah halaman: 426 halaman
Harga: Rp 60.000,-

   Novel ini diambil dari  peristiwa Bom Jimbaran di Bali beberapa tahun yang lalu ,Tere Liye berhasil membawa para  pembacanya seakan merasakan sendiri peristiwa yang sedang terjadi. Cerita ini pula yang mengingatkan kita akan kejamnya tangan-tangan nakal diluar sana yang tanpa rasa berdosa menghabisi nyawa ratusan bahkan ribuan orang dalam sekejap mata.
Bagiku waktu selalu pagi. Diantara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan. Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi, berarti satu malam degan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi.Malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan napas tertahan.
    Cerita ini dimulai dari seseorang bernama Tegar yang hamper seper-empat dari hidupnya ia habiskan bersama Rosie. Rosie adalah temen sepermainan Tegar ,keluarga mereka pun terkenal dekat. Hampir seluruh masa mudanya ia habiskan bersama Rosie,sampai suatu hari dimana hari itu mengubah segalanya. Tegar yang mempunyai teman bernama Nathan,saat itu tegar berencana untuk memperkenalkan Rosie kepada sahabatnya itu,tetapi ternyata perkenalan yang bisa dihitung dengan hitungan hari atau bahkan bulan dapat mengalahkan ratusan bulan yang Tegar lewati bersama Rosie.

   Tegar sengaja mengajak Nathan untuk liburan bersama,ia ingin menenalkan sang pujaan hati kepaa sahabatnya ini, Niat awalnya adalah agar Nathan dapat menjadi penghilang kecanggungan saat ia gagal mendapatkan hati Rosie. Sayang, takdir berkata lain, justru Nathan lah yang berhasil menjadi pencuri handal hati Rosie. 
“Mengapa kau lebih memilih dia dibandingkan aku yang selama ini menemanimu disaat suka maupun duka? Tidakkah kau melihat dirikku yang selama ini bisu akan semua harapan itu?”
       Saat itu sunset di Gunung Rinjani menjadi saksi bisu akan keabadian cinta mereka,benar-benar abadi  sampai ajal memisahkan cinta mereka berdua. Bagaikan silet tajam yang menyayat-nyayat hati Tegar menjadi tak berbentuk lagi saat melihat mata Rosie yang menatap dalam mata Nathan saat Nathan mengungkapkan perasaanya,sunset saat itu sudah tak berharga lagi dibandingkan tatapan penuh kasih sayang yang Nathan berikan kepada Rosie.
    Rasa sakit itu kini menjelma menjadi rasa kecewa,Tegar menghilang dari kehidupan mereka, Ia sukses menenggelamkan dirinya dalam kesibukan dunia pekerjaan, selama lima tahun terus berusaha berdamai dengan masa lalu. Bekerja tanpa kenal  lelah dan tidur, seperti robot yang seolah tidak bisa berhenti. Omanya yang berada di Gili Terawangan, sempat memberi nasihat yang selalu sama setiap waktu, saat ia masih tinggal bersama Rosie yang mau tak mau terus tertanam dalam benak Tegar. Tak memberi sedikit pun kesempatan bagi kenangan pahit itu untuk sekadar melintas di kepalanya. Hingga ia bertemu dengan Sekar, seorang gadis baik hati yang memberikan napas baru dalam hidupnya. Seorang gadis setia yang dengan amat sabar menunggunya merealisasikan mimpi indah dalam sebuah pernikahan.
          Nathan dan Rosie akhirnya menikah ,sungguh pernikahan yang amat sempurna. Keluarga yang dikaruniai 4 gadis luar biasa bak kembang di taman. Anggrek, si sulung yang yang berusia 12 tahun. Parasnya mewarisi gurat ibunya, Rosie. Keibuan dan bisa diandalkan. Rambutnya lurus tergerai. Senang mengisi waktu dengan membaca buku. Selain hobi membaca, dia juga hobi menulis. Kritis terhadap kejadian disekitarnya. Sakura, anak kedua Rosie dan Nathan, berumur 9 tahun. Pandai menguasai bahasa asing. Tak tanggung-tanggug, Sakura menguasai 4 bahasa sekaligus. Begitu talkactive. Meski belum begitu faseh, namun Sakura dapat diandalkan. Otak kanan dan otak kiri yang seimbang, yah sakura pandai bermain biola. Penggemar tokoh-tokoh kartun Jepang sampai pakaiannya pun ia tiru. Jasmine, anak ketiga mereka, umurnya baru 5 tahun. Yang ini paling pendiam dibanding yang lain. Meski pendiam, ada saja tingkahnya yang membuat hati tersentuh, rasanya setiap kalimat yang terlontar dari mulutnya begitu berharga. Lili, si bungsu yang cantik usianya baru 1 tahun. Umur segini, seorang balita lagi lucu-lucunya. Belajar berjalan, meski tertatih.
    Maka dimulailah awal semua konflik dalam novel ini. Tegar terus menjalin hubungan dengan keluarga kecil bahagia Rosie, Ia mendapat panggilan “om, uncle, paman Tegar yang Super” dari setiap kuntum bunga Rosie. Dan mereka pun menjalin tali silaturahmi seperti sedia kala.
             Nathan dan Rosie adalah contoh dari salahsatu keluarga yang memiliki kebahagiaan tak ada habisnya.  Sungguh kebahagiaan yang amat sempurna,yang diimpikan oleh setiap keluarga. Sayangnya,kebahagiaan itu tak berjalan lama, hanya 10 detik sebelum akhirnya Bom Jimbaran itu meledak. Menyulap kebahagiaan menjadi penderitaan yang sangat mengenaskan. Sampai pada hari dimana peristiwa pengeboman di Jimbaran itu terjadi dan seketika merenggut seluruh kebahagiaan yang sebelumnya terpampang jelas di setiap inci guratan wajah mereka bagaikan kayu bakar yang dibakar habis oleh panasnya api. Nathan meninggal dunia dan di situlah muncul benih harapan dalam diri si Tegar Karang mengenai kesempatannya terhadap Rosie. Tegar Karang menjadi satu-satunya saksi atas kejadian bersejarah itu, kejadian yang merenggut semua kebahagiaan itu. Menepis segala perasaan pribadi di masa lalu, berusaha merajut kembali kebahagiaan keluarga itu. Tegar Karang dulu pernah mencintai Rosie, yang juga sahabat kecilnya. Tapi disisi lain,pernikahan dirinya dengan Sekar sudah didepan mata.
‘Mungkinkah masih ada kesempatan untukku ? Walau engkau masih berada diatas khayalku”
         Rosie depresi, anak anak terlantar, bisnis keluarga tak berjalan,dirinya tak mau angkat bicara seakan masih tidak percaya akan kenyataan yang ia alami. Rasanya seperti berada diatas awan lalu dihentakkan menuju tanah,kebahagiaan yang baru ia rasakan ,sekejap mata hilang,tak bersisa. Hanya kenangan kelam yang menyelimuti semua pikirannya.  Melihat tak ada perkembangan pada diri Rosie,Tegar pun amat terpukul. Hal itu lah yang membuat Tegar memutuskan untuk membatalkan pertunangannya dengan Sekar, wanita yang sempat dicintainya setelah Rosie, walau dengan pengertian dan pemahaman cinta yang berbeda.
Aku percaya Tuhan itu adil,ia tidak akan membiarkan hambanya terpuruk dalam kesedihan yang mendalam,dan kini aku datang kembali ke hidupmu,ingin membuat semuanya terasa lebih baik.”
     Tegar memasukan Rosie yang depresi kedalam rehabilitasi dan melanjutkan usaha resort keluarga Nathan yang sempat tak terjalan selama beberapa saat. Sejalan dengan itu hubungannya dengan Sekar pun kian merenggang. Sekar pun sukses pergi dari kehidupan Tegar,tak menyisakan jejak. Sekar hanyalah pemberhentian sejenak hati Tegar,yang saat telah menemukan tujuan hidupnya,ia ditinggalkan.
    Rosie telah kembali dari pusat rehabilitasi,hal itu membuat kesempatannya yang dulu semu akan berubah menjadi suatu kenyataan.
akhirnya aku mendapatkan yang dulu aku impikan,walaupun keadaannya sudah berbeda,tetapi perasaan itu tidaklah pernah berubah.”
Tere liye begitu cerdas dalam mengoyak emosi para pembaca setianya. Alur novel yang sulit ditebak membuat pembaca penasaran akan cerita yang akan terjadi selanjutnya, Selain itu, gaya bahasa yang digunakan Tere Liye ini, dapat meningkatkan kemampuan pembaca dalam berbahasa,bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan, Tidak hanya itu, kata-kata penuh penderitaan, penyesalan, dan kesedihan di setiap tulisannya membuat pembaca menjadi semakin terbawa suasana.Tema yang di angkat dalam buku ini pun sangat menarik. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah yang ditorehkan penulis, mengajarkan kita bahwa cinta sejati akan menemukan jalannya. Jalan yang sudah terukir dalam suratan takdir-Nya.

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar